Newssumut.com. 27/07/2025. Kualitas pendidikan adalah fondasi kemajuan bangsa.
Namun, di UPT SPF SMP Negeri 2 Sibolangit, kami mengidentifikasi beberapa
masalah krusial yang secara makro menghambat optimalisasi proses
belajar-mengajar. Pertama, pemerataan dan peningkatan kompetensi guru belum
merata. Meskipun berbagai pelatihan telah dilakukan, transfer pengetahuan ke
praktik pembelajaran di kelas seringkali tidak maksimal, menyebabkan stagnasi
pada metode pengajaran. Kedua, guru cenderung kurang proaktif dalam
mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pembelajaran secara mandiri. Mereka
sering menunggu arahan dari atas atau terhambat oleh kurangnya ruang untuk
refleksi dan pengembangan diri. Ketiga, budaya inovasi di kalangan pendidik
masih perlu ditingkatkan, banyak yang merasa terbebani dengan birokrasi atau
kurangnya dukungan dalam mengembangkan ide-ide baru. Permasalahan ini berdampak
langsung pada kualitas hasil belajar siswa dan kesiapan mereka menghadapi
tantangan masa depan. Guru memerlukan pendekatan yang lebih personal,
memberdayakan, dan berkelanjutan untuk benar-benar meningkatkan kapasitas
profesional mereka dan mendorong inovasi.
Menyadari urgensi masalah di atas, kami melakukan penjaringan ide melalui serangkaian diskusi kelompok terfokus (FGD) dengan guru, kepala sekolah, dan pengawas. Hasilnya, muncul kesepakatan bahwa pendekatan coaching dapat menjadi solusi efektif karena sifatnya yang personal dan memberdayakan. Ide utama adalah mengembangkan model coaching yang terstruktur namun fleksibel, mudah diterapkan oleh sesama guru, dan fokus pada pengembangan kompetensi spesifik yang dibutuhkan. Konsep "Pemburu Melacak Code Sasaran Ekspansi" terinspirasi dari kebutuhan untuk secara sistematis "melacak" dan mengembangkan potensi guru melalui tahapan coaching yang jelas. Kata "Pemburu" melambangkan semangat proaktif dalam mencari solusi, sementara "Code Sasaran Ekspansi" merepresentasikan target kompetensi yang terus berkembang melalui